Sabtu, 13 Juli 2013


                                       Hukum kultum sebelum sholat tarawiih.
         Sebuah fenomena yang terjadi dikalangan ahlus sunah didalam menyikapi sebuah permasalahan yang terjadi diantara mereka sebagian bersikap berlebihan ( ifrooth) dan sebagian yang yang lain bersikap menyepelekan ( tafriith ) dengan didasari kebodohan dan hawa nafsu yang tidak terbimbing dengan ilmu dan para ulama , sehingga ketika dia mendapati suatu pendapat maka dia pegang dengan kuat tanpa melihat pendapat yang lain sebagai perbandingan untuk menyikapi sebuah permasalahan , lebih parahnya pendapat yang dia ambil itu dia ilzamkan kepada yang lainnya , terkadang sampai ketinggkat penghajran apabila tidak sependapat dengannya .
sikap seperti ini sangat disayangkan dimana suatu masalah yang seharusnya disikapi dengan kebijaksanaan apalagi masih menjadi perselisihan dikalangan ahlul ilmi sendiri sampai menjadikan perpecahan.
dimana kedua sikap ini adalah sikap yang semuanya buruk dalam menyikapi sebuah permasalahan yang tidak ada nash yang jelas padanya bahkan sampai mengatakan ketingkat bid'ah yang diingkari dan mengharuskan yang lainnya untuk berbuat yang sama bahkan menghajrnya apabila tidak sependapat dengannya , dan yang lain mengatakan silahkan tidak apa-apa dan bermudah-mudah dengannya sehingga terbentuk dua kubu yang saling bertolak belakang bersebrangan yang akhirnya saling bermusuhan pada masalah yang sederhana .
sebagaimana masalah yang terjadi pada bulan romadhon yaitu :  ta'lim atau yang dikenal dengan kultum sebelum sholat tarawiih .
teryata ini pada sebagian menjadi sesuatu yang dianggap besar sebagaimana aqidah yang sampai harus menghajr orang yang membolehkan dengan hanya berpegang dengan ucapan seorang 'alim saja dan melupakan ucapan yang lainnya .
maka dalam tulisan yang singkat ini kita akan bersama-sama untuk menyimak ucapan dan pendapat dari kalangan ahlul ilmi pada permasalahan ini dan cara mereka dalam menyikapinya serta dalam memberikan perincian-perinciannya sehingga kita berada diatas ilmu dan petunjuk dari mereka tidak bersikap taqlid pada seseorang :
kita akan menbagi dua bagian yaitu pendapat yang melarang dan yang membolehkan beserta rinciannya .
yang pertama  :
pendapat yang melarang mengadakan ta'lim atau kultum sebelum sholat tarawiih diantara argumen yang dipakai oleh mereka adalah ucapan sheikh al-baniy :
   
فقال رحمه الله :
ان من اتخذ عادة ان يعلم الناس ما بين كل اربع ركعات مثلا في صلاة القيام اتذخ ذلك عادة فتلك محدثة مخالفة للسنة 
" sesungguhnya orang yang membiasakan mengadakan ta'lim ( kultum ) pada manusia disela-sela antara sholat empat reka'at pada sholat tarawiih dan menjadikan itu sebagai kebiasaan maka itu adalah sesuatu yang baru yang menyelisihi sunah nabi " .
( ditranskip dari kaset dari ucapan beliau ).
ucapan beliau : " ان من اتخذ عادة "  barangsiapa yang menjadikannya sebagai adat kebiasaan ini harus dipahami sebagaimana mestinya sehingga tidak menghukumi mutlak ".
ke dua :
pendapat yang membolehkan dengan ketentuan-ketentuannya . pendapat ini berargumen dengan ucapan sheikh abdurrohman bin nashir al-barook ketika beliau ditanya tentang masalah ini

السؤال:
ما حكم الدروس التي تقام قبل أو وسط أو بعد التراويح؟
pertanyaan : " apa hukum durus ( ta'lim /kultum ) yang diadakan sebelum atau dipertengahan atau setelah sholat tarawiih ? "
الإجابة:


الحمد لله،تعليم الناس ما يحتاجون إليه من أمر دينهم مشروع في كل وقت، فهو من الدعوة إلى الله وتبليغ الدين، ولكن ينبغي أن تراعى في ذلك أحوال الناس، والأوقات التي يكونون فيها أكثر استعداداً، ويقتدى في ذلك بهديه صلى الله عليه وسلم، وسيرة السلف الصالح، فقد كان النبي صلى الله عليه وسلم يتخول أصحابه بالموعظة خشية السآمة عليهم، هذا وهم الصحابة، ومعلمهم هو رسول الله صلى الله عليه وسلم
jawab :  " segala puji bagi alloh , mengajari manusia pada sesuatu yang mereka butuhkan tentang urusan agamanya disyari'atkan pada setiap waktu , karena itu termasuk bagian da'wah ilalloh dan penyampaian agama , akan tetapi perlu diperhatikan juga keadaan manusia ketika itu , pada waktu-waktu luang yang tidak banyak kesibukan dan kesiapan mereka untuk menerima nasehat .
dalam rangka mencontoh cara dan petunjuk nabi dalam berda'wah , juga para salafus sholih , dimana dulu nabi menyelang- nyeling dalam memberi nashehat kepada para shahabatnya karena takut menjemukan mereka, yang demikian itu padahal mereka adalah para shahabat dan guru mereka adalah rosululloh " . 

وجاء عن ابن مسعود رضي الله عنه أنه كان يتخول أصحابه في تحديثه، ويذكر هدي النبي صلى الله وسلم، ولم يكن السلف من الصحابة والتابعين رضوان الله عليهم، يخصون رمضان بمزيد من الدروس والمواعظ، بل كانوا يقبلون على تلاوة القرآن، ويتركون كثيراً مما كانوا يشتغلون به من الحديث والدرس في غير رمضان.

" dan telah datang dari ibnu mas'ud bahwasanya dahulu beliau menyelang- -nyeling kepada para sahabat-sahabatnya dalam memberi nasehat ,dan beliau menyebutkan petunjuk nabi pada hal itu.
dan tidaklah pendahulu dari sahabat-sahabatnya dan para tab'iin melakukannya yaitu mereka mengkhususkan pada bulan ramadhan dengan menambah pelajaran-pelajaran dan nasehat-nasehat , bahkan dahulu mereka menyambutnya dengan membaca al-qur'an, dan mereka meninggalkan kebanyakan dari kebiasaan yang mereka lakukan dari menyampaikan hadits dan pelajaran pada selain bulan ramadhan ".

وعلى هذا فما جرى عليه بعض الناس من إلقاء كلمات في أثناء صلاة التراويح أو بعدها دائماً هو سبب للسآمة عند كثير من الناس، فينبغي الاقتصاد في ذلك، وأن يكون ما يلقى من الكلمات قبل صلاة الفريضة وبعد صلاة التراويح ليس دائماً، مع الابتعاد عن الإطالة

" maka oleh karena itu apa yang dibiasakan oleh sebagian manusia dari penyampaian kalimat ( kultum ) pada pertengahan sholat tarawih atau setelahnya  secara terus- menerus menyebabkan kejenuhan pada kebanyakan manusia , maka sepantasnya untuk menyampaikan dengan singkat , padat dan jelas .
dan seyogyanya apa yang di sampaikan baik sebelum sholat fardhu ataupun setelah sholat taraweh tidak berjalan terus- menerus, dan tidak panjang lebar ".

ولا أرى أن يتخلل صلاة التراويح شيء من ذلك، تيسيراً على ذوي الحاجات، الذين يرغبون في الصلاة والتقدم في الانصراف.

" dan aku tidak berpendapat untuk menyela sholat tarawih sesuatu dari itu, memudahkan bagi yang mempunyai kebutuhan-kebutuhan, yang pengen mengerjakan sholat dan bersegera untuk berpaling ".

كما أن الإفراط في إلقاء الدروس والكلمات يمنع الناس من تلاوة القرآن التي يحرص عليها كثير منهم اغتناماً لفضيلة شهر رمضان، ويعوق من يقدر لنفسه ختمة في عدد من الأيام

" sebagaimana berlebih-lebihan dalam menyampaikan pelajaran dan kalimat mencegah manusia dari membaca al-quran yang mayoritas manusia bersemangat untuk menghatamkan dalam waktu yang pendek ".

bersambung................