بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Sebagaimana telah kita
ketahui bersama manfaat rumah untuk manusia, maka kita perlu
memperhatikan kondisi rumah, keindahan dan keluasannya, serta alat-alat
rumah tangga yang lengkap yang akan lebih membantu kita memanfaatkan
rumah dengan maksimal.
Rasulullah n bersabda:
من سعادة ابن آدم..…والمسكن الصالح والمركب الصالح
“Termasuk dari kebahagiaan anak Adam …. rumah yang baik, kendaraan yang baik.” (HR. Ahmad dan yang lainnya)
Di bawah ini kami sebutkan beberapa manfaat besar sebuah rumah bagi pemiliknya. Di antaranya adalah:
1. Rumah sebagai tempat untuk menjaga diri dan keluarga dari api neraka.
Sebagaimana hal tersebut diperintahkan dalam agama kita. Allah l berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ
وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا
مَلائِكَةٌ غِلاظٌ شِدَادٌ لا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ
وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai
Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At Tahriim: 6)
Nabi n bersabda:
إن الله تعالى سائل كل راع عما استرعاه أحفظ ذلك أم ضيعه ، حتى يسأل الرجل عن أهل بيته
”Sesungguhnya Allah akan menanyakan pada
setiap pemimpin terhadap apa yang dia pimpin, dia jaga atau dia
sia-siakan, sampai menanyakan seseorang tentang keluarganya”. (HR. Anas Bin Malik x dan dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahihul Jaami’)
Maka setiap muslim harus memperhatikan keadaan rumahnya, dan dia
siapkan sesuai dengan kemampuannya segala sarana untuk membina anak dan
istrinya di atas tuntunan agama, serta menjauhkan dari rumahnya
perantara-perantara kejelekan dan kemaksiatan. Dan hendaknya dia
mendatangkan perkara-perkara yang bisa menyampaikan kepada kebaikan,
yang akan disebutkan hal ini nanti pada point sifat-sifat rumah seorang
muslim.
2. Rumah merupakan tempat untuk melindungi diri dan mencegah dari
gangguan manusia, serta tempat berlindung dari fitnah yang muncul.
Sebagaimana hal ini dianjurkan dalam agama kita. Nabi n bersabda:
سلامة الرجل من الفتنة أن يلزم بيته
“keselamatan seseorang dari fitnah yang menimpa yaitu
dengan berdiam diri di rumahnya (sampai tersingkap fitnah tersebut-
pent.)” (Faidhul Qodir Syarah Jami’ As-Shaghir dari Abu Musa Al-‘Asy’ariy, hadits hasan)
Berkata Al-Imam Al-Khottobi : “Mengasingkan diri pada masa fitnah
adalah sunnah para anbiya’ (nabi-nabi) dan perjalanan ahlul hikmah.“
3. Rumah sebagai tempat untuk beristirahat dari rasa lelah dan
penat setelah kesibukan, oleh karena itu sudah selayaknya rumah diberi
fasilitas yang memenuhi kebutuhan penghuninya supaya lebih merasa betah
dan nyaman di dalamnya, tanpa berlebih-lebihan.
Di antara perkakas yang dibutuhkan seperti kipas angin, kulkas, dan semacamnya. Sebagaimana firman Allah k:
وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ بُيُوتِكُمْ سَكَنًا
“Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal.” (An Nahl: 80)
Ayat ini menunjukkan bahwasanya Allah k telah menjadikan untuk kita
rumah sebagai tempat tinggal yang bisa memberi ketenangan pada diri dan
keluarga kita. Maka bukan sesuatu yang berlebihan kalau seandainya rumah
itu diberi perlengkapan dari barang-barang yang dibutuhkan supaya
menambah rasa ketenangan dan ketenteraman sehingga bertambah
sempurnalah nikmat yang dirasakan.
( Di salin dari buku Baitiy Jannatiy (Rumahku Surgaku) halaman 26-28, Penulis al-Ustadz Abul Hasan al-Wonogiriy )
Perhatian : Dilarang mengubah artikel ini ke
dalam file lain berupa e-book, chm, pdf ataupun file yang lainnya, serta
di larang mengprint artikel ini tanpa seizin dari Maktabah
Almuwahhidiin. Adapun untuk di copy paste ke blog ataupun website
dipersilahkan dengan tetap mencantumkan sumbernya tanpa menambah ataupun
mengurangi isi artikel.
Bagi pembaca yang ingin ta’awun (bekerjasama) untuk mencetak
artikel di website ini menjadi sebuah buku, silahkan menghubungi ke
nomor 0857 1552 1845
0 komentar:
Posting Komentar